Minggu, 09 Oktober 2011

BOLA BASKET

Bola Basket

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

ATURAN DASAR

Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.

PERATURAN PERWASITAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain. Permainan Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu, baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerang dan memasukkan bola sebanyak-banyaknya keranjang sendiri untuk sedapat mungkin tidak kemasukan.
Secara garis besar permainan Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola (pasing and catching), menggiring bola (dribbling), serta menembak (shooting). Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara seperti : tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass), tolakan pantulan (bounce pass), dan lain sebagainya. Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada saat memegang bola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di lantai seabgai tumpuan.
Teknik menggiring bola berkaitan erat dengan traveling, yakni gerakan kaki yang dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga double dribble suatu gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola dengan kedua tangan atau menggiring bola untuk kedua kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua tangan. Teknik menembak berkaitan erat dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain sebagainya. Begitu banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh seorang pemain Bola Basket, sehingga sulit untuk diperinci satu-persatu dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan menguasai ketiga unsur teknik pokok tadi serta beberapa lanjutannya, seseorang sudah dapat melakukan permainan Bola Basket, walaupun tidak sempurna.

Ketentuan bermain dan bertanding.
Seperti telah diuraikan di atas permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari 5 orang pemain. Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yagn senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak termasuk masa istirahat 10 menit, time out, dua kali bagi masing-masing regu tiap babak selama 1 menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karena bola ke luar lapangan atau terjadi pelanggaran/kesalahan seperti foul dan travelling. Apabila dalam pertandingan resmi (yang dimaksud disini bukan pertandingan persahabatan) terjadi pengumpulan angka sama, waktu diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan angka.
Khusus untuk permainan Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak di bawah umur 13 tahun, diberlakukan peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain : bola yang dipergunakan lebih kecil dan lebih ringan, pemasangan keranjang yang lebih rendah, waktu pertandingan 4 x 10 menit dengan 3 kali istirahat dan lainnya lagi seperti dalam hal penggantian pemain.

POLA PENYERANGAN BOLA BASKET

Pola penyerangan dalam bola basket dapat diklakukan dengan cara :

1.Set offens
Serangan yang direncanakan dan dibangun dari awal sampai penyelesaian akhirnya (finishing tought),merupakan kebalikan dari serangan fast break.

2. Fast break.
Serangan yang dilakukan secara serentak dan cepat sebelum lawan sempat membuat pola pertahanannya (mencapai balans pertahan).Tujuannya menempatkan satu atau dua orang penyerang dalam posisi bebas untuk mencetak gol.




3. Shuffele.
Suatu sistem penyeranagn yang dilakukan oleh semua pemain dari satu regu bergerak dsri satu posisi ketempat lain dengan teratur sesuai rencana guna membuka/mendapatkan kesempatan mencetak gol.

4. Double pivot offence.
Cara menyerang suatu tim dengan menempatkan dua pemain masing-masing (biasanya pemain jangkung) berada jauh disudut daerah pertahanan lawan,satu diujung kiri dan satu diujung kanan.

5. Give and go weave.
Serangan bergerombolpergi dan datang.
Cara menyerangsuatu regu yang melibatkan lima pemai untuk terus bergerak sambil saling mengoper guna mencapai lubang pertahanan lawan. Playmaker:Pengatur serangan,biasanya dilakukan oleh seorang pemain inti.

6. Drive, driving
Gerakan cepat dan agresif seorang penyerang yang mendribble bola sambil menerobos ke basket lawan dengan keinginan besar untuk mencetak gol.

RENANG

Renang
Gaya dada( Chest Stroke )


Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat
Gaya dada biasa disebut sebagai gaya berenang yang paling mudah sekaligus paling nyantai. Hanya saja, paling lambat. Namun, saya ingin mengatakan bahwa gaya ini juga bisa cepat jika diperagakan dengan baik. Setidak-tidaknya bisa lebih cepat daripada gaya lain yang sebetulnya lebih cepat namun diperagakan dengan salah.
Gaya dada sebetulnya ada dua macam yaitu :
Gaya dada untuk sprint yaitu gaya dada jenis pertama lebih mengutamakan kecepatan.
Gaya dada untuk distance-swimming yaitu lebih mengutamakan penghematan energi.
Salah satu pembeda diantara keduanya adalah eksploitasi terhadap luncuran, yakni saat dimana tubuh dalam keadaan streamline, kedua kaki lurus rapat, kedua tangan menjulur lurus rapat ke depan, dan kepala berada didalam air dengan pandangan menghadap ke dasar kolam. Pada gaya dada untuk sprint, Anda tidak harus meluncur. Sebaliknya, Anda ingin segera mengambil langkah baru, karena yang demikian ini akan membuat Anda lebih cepat meskipun lebih melelahkan. Namun pada gaya dada untuk distance-swimming, Anda benar-benar menikmati luncuran karena hal tersebut akan menghemat tenaga dan membuat Anda merasa nyantai.

Teknik pada renang gaya dada.

1. Gerakan kaki
 Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)
 Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri dan kaki kanan saling berjauhan)
 Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri dan kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)
Ulangi langkah a – c di atas
Jadi urutan gerakan kaki gaya dada ini :
1. tekuk, tendang, rapatkan,
2. tekuk, tendang, rapatkan,dan seterusnya.

2. Gerakan tangan
 Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu & menempel)
 Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)
 Luruskan tangan kembali.
Ulangi langkah a – c di atas
Jadi urutan gerakan tangan gaya dada ini :
1. Luruskan tangan di atas kepala, gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan,
2. Luruskan tangan di atas kepala, gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan,dan seterusnya.
3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
 Gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian.
 Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas
Tips :
 Ketika mulai belajar tangan berpegangan pada pinggir kolam, kemudian gerakkan kaki seperti di atas. Lakukan sampai lancar.
 Kemudian Anda bisa meminta seorang teman untuk memegangi tangan Anda, sehingga Anda bisa menyeberangi kolam dengan menggerakkan kaki dan tangan tetap dipegangi teman Anda. Untuk anak-anak, orang tua / pelatih renang bisa melakukan ini.
 Setelah lancar, maka sekarang kita agak ke tengah kolam. Kemudian kita mengapungkan badan (seperti posisi meluncur) dan gerakkan kaki gaya dada seperti di atas sampai ke pinggir kolam. Lakukan sampai lancar.
 Setelah itu sekarang mulai belajar menggerakkan tangan. Lakukan 2 atau 3 kali gerakan kaki, kemudian baru gerakkan tangan gaya dada seperti di atas. Begitu seterusnya, lakukan sampai lancar.
 Setelah cukup lancar, maka mulailah belajar mengambil nafas. Ketika tangan bergerak ke samping, maka naikkan kepala sedikit ke atas permukaan air dan langsung ambil nafas. Lakukan sampai lancar.
 Kemudian berlatihlah lebih ke tengah dan berenang untuk mencapai pinggir kolam. Lakukan terus sampai bisa selebar kolam renang.
 Setelah lancar, mulailah perbaiki gaya renang gaya dada Anda. Gerakan kaki dan tangan bergantian yaitu 1 kali gerakan kaki, 1 kali gerakan tangan dan ambil nafas.
 Gerakan tangan jangan terlalu lebar, melainkan agak ke bawah (hal ini akan memberikan dorongan yang lebih kuat sekaligus memudahkan pengambilan nafas).
Kesesuaian gerakan tangan dan kaki penting untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan kecepatan. Salah satu yang terpenting adalah, kedua lengan Anda harus lurus rapat ketika kedua kaki Anda juga lurus rapat. Ini adalah kondisi streamline dimana Anda meluncur akibat gaya dorong yang ada. Semakin streamline tubuh Anda, semakin kecil tahanan air, sehingga semakin jauh pula Anda akan bergerak ke depan.
Hal yang haru diperhatikan adalah jangan terlalu lama menyembulkan diri keatas permukaan air. Artinya, begitu kepala Anda menyembul keatas permukaan air dan Anda mengambil nafas, sesegera mungkin masukkan kembali kepala Anda kedalam air dengan cara segera menyorongkan kedua lengan lurus ke depan (entry).
Soal mengambil nafas, biasanya memang nafas diambil setiap langkah (yakni, setiap satu ayunan kaki). Namun, Anda mungkin juga baru mengambil nafas setelah dua atau bahkan tiga ayunan kaki. Caranya, lakukanlah ayunan kaki tambahan sewaktu Anda dalam keadaan meluncur.
Adapun drill yang bisa dilakukan untuk renang gaya dada antara lain sebagai berikut. Pertama, dengan menggunakan pelampung tangan, lakukan gerakan kaki gaya dada (gerakan kaki katak). Kedua, dengan menggunakan pelampung tungkai, lakukan gerakan lengan gaya dada.


















Renang Gaya Bebas (Crawl Stroke)

Diantara empat gaya renang yang ada (gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung), yang paling sulit cara bernafasnya adalah gaya bebas. Dalam gaya dada dan gaya kupu-kupu, bernafas bisa dilakukan dengan mudah karena ada saat dimana kepala kita seluruhnya berada diatas permukaan air. Bernafas dalam gaya punggung juga tidak sulit karena kepala dan tubuh kita menghadap dengan bebas ke arah langit. Adapun dalam gaya bebas, kepala kita tidak boleh sepenuhnya menyembul dari permukaan air. Inilah yang menjadikan bernafas dalam gaya bebas terasa lebih sulit.
Namun jika sudah biasa, tidak akan ada lagi hal yang sulit. Mengambil (menghirup) nafas dalam gaya bebas kita lakukan semenjak 2/3 kayuhan tangan kita, dan kita akhiri pada saat tangan kita kembali masuk kedalam air. Kita ambil contoh mengambil nafas ke sisi kiri. Pada saat kayuhan tangan kiri kita sejajar dengan dada, akan timbul gaya angkat pada sisi kiri tubuh kita. Akibatnya, tubuh pun akan miring menghadap ke sisi kiri. Pada saat itulah kita mulai mengambil nafas. Dan kemiringan tubuh kita dengan sendirinya akan membantu wajah kita untuk bisa menyembul keatas permukaan air dengan mudah dan alami.
Pada saat wajah Anda kembali terbenam kedalam air, keluarkanlah udara dengan santai dari hidung Anda. Ini akan menimbulkan gelembung-gelembung air yang keluar dari hidung Anda.
Lalu kapan kita mengambil nafas? Untuk renang jarak jauh semisal 1500 meter, beberapa perenang hebat seperti Grant Hackett mengambil nafas setiap dua kayuhan sekali. Ini artinya hanya berselang satu kayuhan saja, dan karenanya bernafasnya pun hanya ke satu sisi saja: ke kiri saja atau ke kanan saja.
Namun ada juga beberapa perenang yang mengambil nafas setiap tiga kayuhan sekali. Ini artinya pengambilan nafas akan dilakukan bergantian ke kiri dan ke kanan. Cara bernafas seperti dikenal sebagai bilateral breathing. Lalu mana yang lebih baik antara mengambil nafas ke satu sisi saja atau mengambil nafas ke dua sisi secara bergantian? Jawabannya, suka-suka Anda. Lakukanlah yang menurut Anda lebih rileks, santai, nyaman dan cocok untuk Anda. Jadi yang terpenting, Anda merasa nyaman ketika bernafas.
Meski demikian, banyak perenang sprint gaya bebas (50 meter atau 100 meter) yang berusaha semaksimal mungkin untuk menahan nafas mereka selama balapan. Mereka hanya mengambil nafas ketika betul-betul memerlukannya. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi pengurangan kecepatan yang biasanya terjadi ketika seorang perenang gaya bebas sedang mengambil nafas.
Dalam renang gaya bebas, dan juga dalam gaya-gaya yang lain, kayuhan tangan adalah sumber utama propulsi (gaya dorong ke depan). Ibarat perahu, tangan kita adalah dayungnya. Sewaktu tangan kita mengayuh ke belakang, tubuh kita pun akan terdorong bergerak ke depan. Kayuhan tangan sendiri adalah salah satu fase dari gerakan tangan ketika berenang.

Teknik renang gaya bebas.

1. Gerakan kaki
Gerakkan kaki ke atas dan ke bawah secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan kaki), tetapi antara kaki dan paha dengan posisi lurus atau dengkul tidak boleh ditekuk. Gerakan ini dilakukan terus menerus.
Perhatikan:
Selama melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Jadi yang bergerak bukan lutut/kaki, melainkan pangkal paha/pinggul.

2. Gerakan tangan
 Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan agak berdekatan, tetapi tidak perlu menempel.)
 Kemudian tarik tangan kiri ke bawah, terus ditarik sampai ke belakang.
 Kemudian angkat tangan kiri keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kiri tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku tangan kiri agak ditekuk di dekat telinga. Kemudian diluruskan kembali dan diayunkan sejauh mungkin ke depan masuk ke permukaan air).
 Pada waktu tangan kiri diangkat keluar dari permukaan air, langsung gerakkan dan tarik tangan kanan ke bawah sampai ke belakang -sama dengan gerakan tangan kiri pada langkah b.
 Kemudian angkat tangan kanan keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kanan tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku tangan kanan agak ditekuk di dekat telinga. Kemudian diluruskan kembali dan diayunkan sejauh mungkin ke depan masuk ke permukaan air)-sama dengan gerakan tangan kiri pada langkah c.
Ulangi langkah b – e di atas

Jadi urutan gerakan tangan gaya bebas :
1. Posisi Awal Kedua tangan lurus ke depan
2. Tarik tangan kiri mengayuh ke bawah sampai ke belakang
3. Setelah tangan kiri selesai mengayuh sampai ke belakang, angkat tangan kiri tersebut ke atas permukaan air dan ayunkan tangan kiri sejauh mungkin ke depan
4. Tarik tangan kanan mengayuh ke bawah sampai ke belakang
5. Setelah tangan kanan selesai mengayuh sampai ke belakang, angkat tangan ke atas permukaan air dan ayunkan tangan kanan sejauh mungkin ke depan.Begitu seterusnya

Perhatikan
Tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian. Ketika tangan kiri selesai mengayuh dan mulai diangkat keluar dari dalam air, tangan kanan langsung masuk ke dalam air dan mengayuh ke belakang, begitu seterusnya.

3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
 Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
 Pengambilan nafas dilakukan ketika tangan kiri sedang diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke dalam air, sedangkan tangan kanan akan naik ke permukaan air. Pada saat itulah, gerakkan kepala ke kanan untuk ambil nafas.
 Begitu juga bila Anda lebih suka bernafas ke kiri, yaitu dilakukan ketika tangan kanan sedang diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke dalam air dan tangan kiri akan naik ke permukaan air.
 Ketika mengambil nafas, kepala jangan diangkat ke atas, melainkan hanya menoleh ke samping kanan (atau boleh juga ke kiri pilih salah satu yang menurut Anda lebih nyaman).

Tips :
 Kaki terus bergerak (tidak boleh berhenti), walau ketika sedang mengambil nafas.
 Tangan kanan dan kiri bergerak terus secara bergantian (tanpa jeda /istirahat).
 Posisi telapak tangan agak menghadap ke luar ketika akan menyentuh permukaan air. Jadi seolah-olah ujung ibu jari tangan yang menyentuh permukaan air lebih dulu.
 Ketika kepala menoleh ke kanan (atau ke kiri) untuk mengambil nafas, kemudian langsung secepatnya gerakkan kembali kepala ke dalam air. Jangan menunggu gerakan tangan kanan (tangan kiri) selesai.
 Agar gaya bebas ini bisa lebih cepat dan gerakannya lebih stabil, pengambilan nafas dilakukan setelah 2 - 3 set gerakan tangan. Jadi jangan sekali gerakan tangan langsung mengambil nafas.

Perlengkapan renang yang biasa digunakan untuk belajar gaya Bebas:
• Papan Pelampung.
• Hand Paddle
Dalam renang gaya bebas, dan juga dalam gaya-gaya yang lain, kayuhan tangan adalah sumber utama propulsi (gaya dorong ke depan). Ibarat perahu, tangan kita adalah dayungnya. Sewaktu tangan kita mengayuh ke belakang, tubuh kita pun akan terdorong bergerak ke depan. Kayuhan tangan sendiri adalah salah satu fase dari gerakan tangan ketika berenang.



Dalam gaya bebas, gerakan tangan terdiri secara umum terdiri dari fase-fase sebagai berikut:
1) mengayuh,
2) pemulihan (recovery),
3) masuk kembali kedalam air (enter),
4) ekstensi.
Dari keempat fase ini, berfokuslah pada fase mengayuh dan ekstensi. Soal fase pemulihan dan masuk kembali kedalam air, Anda tidak perlu terlalu ambil pusing karena Anda akan melakukannya secara alami dan spontan.

Fase mengayuh harus dilakukan dalam lintasan yang sepanjang mungkin, untuk menghasilkan gaya dorong yang maksimal. Untuk itulah, kayuhan tangan harus dilakukan hingga tangan melewati paha. Kebanyakan perenang pemula hanya mengayuh sampai sebatas dadanya saja. Begitu tangan pengayuh sejajar dada, mereka langsung mengeluarkannya ke permukaan air (pemulihan). Ini tentu saja sebuah kesalahan. Mengayuhlah sampai melewati paha Anda, niscaya Anda akan melaju lebih cepat, dan dengan demikian Anda akan berenang lebih efisien.Sewaktu mengayuh, lengan bawah Anda harus selalu membentuk sudut kurang lebih 90 derajat terhadap lengan atas Anda.
Jika Anda bisa, mengayuhlah dalam lintasan S. Caranya, pertama-tama gerakkanlah tangan pengayuh ke sisi luar, lalu bawalah kearah dalam hingga sejajar dada Anda, lalu selanjutnya gerakkanlah ke sisi luar paha Anda. Namun jika Anda kesulitan melakukannya, Anda bisa melakukannya dalam lintasan I (lurus).
Seusai mengayuh, tangan Anda akan melakukan pemulihan. Tidak ada ketentuan yang khusus dan ketat soal harus seperti apa tangan kita dalam fase ini. Para perenang hebat melakukannya dengan cara yang bisa dibilang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun salah satu cara yang bisa Anda coba adalah dengan menekuk sikut Anda. Lakukanlah fase ini dengan sesantai mungkin, karena memang tujuannya adalah pemulihan (recovery).
Sesudah pemulihan, tangan harus dimasukkan kembali kedalam air. Dan begitu tangan Anda memasuki air, sorongkanlah ia sejauh-jauhnya ke arah depan sejajar dengan permukaan air, seolah-olah hendak meraih benda terapung yang ada jauh di depan Anda. Inilah fase ekstensi. Dalam fase ekstensi ini, jangan sampai tangan Anda turun (drop). Pertahankanlah untuk tetap menyorong lurus ke arah depan, sejajar dengan permukaan air.
Jika Anda bisa melakukan gerakan tangan sebagaimana diatas dengan benar, diiringi dengan gerakan kaki dan sikap tubuh yang benar, maka Anda akan merasa terapung di permukaan air, ringan sekali, dan pada saat yang sama tubuh Anda meluncur cepat ke arah depan.
Teknik yang benar adalah hal terpenting ketika Anda berenang, bahkan juga ketika Anda melakukan cabang olahraga lainnya. Dalam renang, teknik yang salah akan membuat Anda kehilangan efisiensi, lambat, dan cepat capek. Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan teknik yang lebih sempurna untuk renang gaya bebas. Mengapa gaya bebas? Tentu saja karena gaya bebas masih merupakan gaya yang paling banyak dipakai karena ia cepat namun pada saat yang sama tidak menguras terlalu banyak tenaga.

BOLA VOLI

Bola Voli

Lapangan permainan
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.
Cara permainan
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Aturan permainan dari bola voli adalah:
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
Teknik Bola Voli
Service
Service ada beberapa macam:
• Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
• Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
• Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam service
• Sikap badan dan pandangan
• Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
• Saat kapan harus memukul Bola.
Passing
• Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
o Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
o tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
o Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.

• Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
o Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
o Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
o Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
o Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
Smash (spike)
Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net, maka bola dapat dipukul tajam ke bawah.
Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan.
Membendung (blocking)
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
• Jongkok, bersiap untuk melompat.
• Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
• Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.
Kedudukan pemain (posisi pemain)
Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan atau didaerahnya masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero.

MEMPELAJARI & MENGANALISA TEKNIK LAWAN
1. ATTACK/SERANGAN
Kebiasaan dari Spiker Lawan, siapa yang harus diperhatikan (Safe attackernya)
• Pola dari serangan lawan.
• Perhatikan ‘faint ball’, apakah attacker lawan mempergunakan faint ball atau tidak.
• Apakah regu lawan mempergunakan ‘Strong Spike, Weak Spike atau Rebound Spike’.

2. SERVICE
Jenis dari Service lawan
• Apakah lawan bisa mengendalikan service
• Kemampuan untuk mengetahui corak service dari pemain cadangan lawan.

3. RECEIVE
Bagaimana formasi dari receive attack regu lawan
• Perhatikan daerah yang kosong
• Menentukan pemain mana yang lemah dari lawan
• Bagaimana formasi dari service regu lawan (small)
• Service mana yang paling effektif terhadap lawan (lancip)
• Tempat yang lemah dari formasi service receive (tumpul)
• Bagaimana pergerakan dari tosser lawan
• Kemampuan pergerakan dari pada pemain lawan

4. BENDUNGAN/BLOCKING
Berapa Block yang bisa dilakukan oleh lawan
• Perhatikan formasi yang terlemah/terkuat/tinggi/rendah dari blocking yang dilakukan oleh lawan.
• Catatan terperinci untuk melihat kekuatan pemain lawan dalam melakukan blocking.
• Jenis blocking lawan, apakah menekan atau mendorong. Bila blocking lawan menekan, cover regu kita harus dekat, tetapi bila mendorong, cover regu kita harus jauh.

5. COVER
Formasi cover dari regu lawan, dekat, jauh atau sama sekali tidak ada cover
• Pergerakkan tosser, jauh atau dekat dari block dan amati kelemahan gerak dari tosser tersebut, karena biasanya tosser merupakan cover utama karena kemudahan geraknya.

6. KEMAMPUAN TOSSER
Perhatikan kestabilan dari tosser lawan
• Amati kemampuan dari tosser, apakah bisa memberikan variasi toss atau tidak.
• Perhatikan pula tinggi atau rendah bola yang di toss.

Pedoman Umum Perwasitan Bola Voli
• Memimpin suatu pertandingan agar dapat berjalan lancar tanpa mengalami gangguan apapun.
• Dapat menafsirkan peraturan dengan tepat dan selalu konsisten dalam mengambil keputusan.
• Harus adil dan objektif - sesuai peraturan yang sudah disahkan PBVSI.
• Putusan tidak berdasarkan ramalam atau prasangka, tetapi merupakan kejadian yang nyata atau fakta benar-benar nyata terlihat wasit.
• Tempat sedekat mungkin dan lebih tinggi dari net. Posisi dapat mengamati medan dan seluruh pemain dengan baik dan jelas.

Syarat Menjadi Wasit Bola voli
• Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal.
• Mempunyai bakat menjadi seorang wasit.
• Senang terhadap permainan bolavoli.
• Serendah-rendahnya lulusan SLTP.
• Berumur 20 - 40 tahun.
• Berdedikasi tinggi.
• Anggota satu perkumpulan bolavoli.
• Berstatus amatir.

Jenjang Wasit Bola voli
• Wasit perkumpulan
• Wasit cabang wilayah
• Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B
• Wasit nasional tingkat A, B, dan C
• Wasit kandidat international

Perlengkapan Wasit
Pakaian Seragam :
• Celana putih/hitam
• Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah
• Sepatu karet putih
• Badge wasit sesuai klasifikasi:
 kuning untuk cabang - dikeluarkan cabang
 putih untuk Pemda - dikeluarkan Pemda
 hijau untuk nasional - dikeluarkan PBVSI Pusat, dan
 biru - untuk internasional - dikeluarkan IVBF

Komposisi Wasit
1. Seorang wasit pertama (referee)
2. Seorang wasit kedua (umpire)
3. Seorang pencatat (scorer)
4. 4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)

Tugas, Kewajiban dan Wewenang Wasit Tugas Wasit
1. Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.
2. Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang perwasitan bolavoli.
3. Menyebarluaskan peraturan pertandingan di masyarakat.
4. Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat khususnya di Indonesia pada umumnya.
Kewajiban dan Wewenang Wasit
1. Wajib memimpin pertandingan bolavoli baik di tingkat cabang, daerah, nasional maupun tingkat internasional.
2. Tidak berhak memimpin pertandingan di atas sertifikat yang dimilikinya.

Prosedur Mewasiti
• Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
• Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).
• Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya, tanda bola mati bertujuan untuk menunjukkan menyetujui atau menolak permohonan regu.
• Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
• Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:
 Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.
 Pemain yang bersalah
 Giliran service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.
• Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk menunjuk satu kesalahan. Yang melakukan kesalahan ditunjuk. Menunjukkan giliran service, sekaligus memberi tanda poin dari kesalahan yang dibuat satu regu.
• Kekuasaan Wasit 1
 Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.
 Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum dalam peraturan.
 Kekuasaannya mutlak - dapat mengganti salah seorang petugasnya bila dianggap tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
 Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
• Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah memenuhi persyaratan sewaktu permainan berlangsung.

Tanggung Jawab Wasit 1
• Sebelum pertandingan :
 Memeriksa sarana/prasarana pertandingan.
 Melakukan tos.
 Mengawali pemanasan.
• Selama pertandingan :
 Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulan servis, posisi regu, block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di atas net beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.
 Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.
 Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score sheet, wasit 1 harus memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.
• Sesudah pertandingan.
 Menandatangani score sheet.
 Langsung menuju ke ruang wasit.

Tugas Wasit 2
• Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan tempat waktu set penentuan.
• Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan, kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
• Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan.
• Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.
• Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonan yang sah serta mengawasi waktunya.
• Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh menekan wasit 1.
Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.